Sastra Makassar

Diposting oleh chaldot on Kamis, 03 Mei 2012

Dikalangan orang Makassar, sejak dahulu telah mengenal tentang bahasa berirama atau sastra. Mereka menggunakan sejak dahulu sebagai bahasa sehari-hari, suatu contoh apabila seseorang akan meminang biasanya dicari orang yang mampu bersilat lidah dan melontarkan bahasa-bahasa kiasan atau bahasa tutur, agar pinangannya dapat diterima dipihak wanita. Sama halnya seorang ibu yang menidurkan anak dalam buaian, biasanya didengar irama lagu yang penuh harapan - harapan. Lagu yang dituturkan agar anak dapat dirasuki dengan irama tersebut, kelong atau pantun masih sering diucapkan orang-orang tua kita, pantun yang penuh pesan, pantun yang penuh pendidikan, pantun yang penuh petuah-petuah, sekarang ini telah banyak dilupakan oleh generasi muda, banyak dipinggirkan oleh petuah-petuah yang datang dari barat, kalau didengar isinya malah mengajak ke jalan yang kurang etis.

Macam-macam sastra Makassar

1. Sinrili

Sinrili adalah suatu bentuk kesenian tutur yang sangat popular dikalangan orang makassar, yang dimaksud disini adalah suatu cerita yang tersusun rapi, dengan bahasa yang berirama, tersusun secara puitis biasanya dilagukan oleh ahlinya, yakni seorang pasinrili dan diiringi dengan sebuah instrument gesek yang disebut kesok-kesok atau kerek-kerek gallang (rebab) lantunan irama lagu membawakan rangkaian ceritera yang tersusun baik, seorang pasinrili mampu membawakan sebuah cerita sepanjang malam dengan penuh imaginer, membuat orang terpukau karena tingkah pasinrili.

2. Kelong

Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap suku bangsa di Indonesia, memiliki adat istiadat yang berbeda, lain suku lain adat istiadatnya, seperti apa yang dikatakan oleh pepatah:
Lain lubuk lain ikannya,
Lain padang lain belalangnya,
Lain daerah lain pula adat istiadatnya

Di Sulawesi selatan khususnya etnis Makassar, gemar melakukan silat lidah dengan Kelong apalagi dengan kelong sisila-sila, atau berbalas pantun.
Diantaranya pada:
1. persidangan
2. Peminangan
3. Agama
4. Petani
5. Kelautan

contoh kelong Persidangan
Sangnging karaeng mammempo
Sangnging daeng ma jajareng
Tabe karaeng
La makkelongi ataya

Terjemahan:
Para bangsawan bersila
Para daeng duduk rapi
Maaf tuanku
Hambalah akan bernyanyi

I katte ri Turateya
Adaka kipammempoi
Karampuanta
Kipare' tope kalimbu

Terjemahan:
Kami orang yang beradat
Adatlah dijunjung tinggi
Ramah tamahan
Jadikan kain selimut

3. Doangang

Doangang merupakan salah satu jenis puisi lama dalam sastra Makassar yang hampir sama maknanya dengan mantra dalam sastra indonesia. Kata doangang mengandung makna permohonan, permintaan atau harapan. Doangang berbeda dengan jenis sastra lainnya sebab doangang dianggap memiliki berkah dan mengandung kesaktian atau kekuatan gaib bila diyakini oleh pemakainya. Oleh karena itu, hampir seluruh aktivitas masyarakat Makassar pada masa lampau didahului dengan membaca doangang dengan harapan agar mereka selamat dunia akhirat.

Pemakai doangang harus memperhatikan beberapa persyaratan agar doangang yang dibacanya mendapat berkah dari Allah, yaitu tidak boleh membanggakan atau menyombongkan diri. Doa itu tidak diucap pada sembarang waktu dan tempat, harus yakin bahwa doa yang diucapkan itu mempunyai daya gaib, serta dipakai dengan maksud untuk membela diri atau menolong orang.
Umumnya doangang diberikan kepada orang yang akan merantau kenegeri orang jauh dari kampung halaman, doangang ini diberikan oleh tetua adat, dukun atau orang-orang yang dituakan dalam masyarakat Makassar.

berikut contoh doangang yang biasa dipakai dalam keseharian :

doangang punna lanaungko ri butta
I kau butta kuonjo'                     =   wahai tanah yang akan kuinjak
Palewanga' tallasakku               =   luruskanlah jalan hidupku
Eranga' mange                           =  bawalah aku
Ri kaminang Mate'nea               =   ketempat yang paling baik

doangang punna lattinro
kupantinromi tubuku                 =  saya sudah menidurkan tubuh saya
kukalimbu' sahada'ku                =  dengan berselimut syahadat
patampulo maleka '                   =  empat puluh malaikat
anjagaia' i lalang tinro              =  yang menjagaku dalam tidur
saba' allahu ta'ala                      =  karena allah semata

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar